AEROBIK DAN ANAEROBIK SEPAKBOLA

Sekolah Sepakbola

Apa SSB itu? 1337 SSB adalah singkatan dari sekolah sepakbola, yaitu kelompok atau lembaga yang bertujuan untuk melaksanakan pro...

AEROBIK DAN ANAEROBIK SEPAKBOLA


Apakah Aerobic dan Anaerobic dalam sepakbola ?

Olahraga sepakbola merupakan jenis olahraga yang komplek, dalam segi atletik maupun strategi yang berperan didalamnya. Berkaitan dengan olah fisik yang dominan, seperti apa yang kita ketahui bersama dimana pengolahan energi saat berolahraga dibagi menjadi 2 jenis yaitu metode aerobik dan anaerobik. Aerobik merupakan pengolahan energi yang melibatkan oksigen sedangkan anaerobik adalah pengolahan energi tanpa bantuan oksigen.
Aerobik - anerobik sepakbola

Olahraga Sepakbola merupakah jenis aerobik ataukah anaerobik?

Seperti apa yang saya sebutkan diatas olahraga sepakbola merupakan jenis olah energi yang komplek, menurut hitungan dan pengalaman yang saya lakukan, dalam sebuah permainan sepakbola seorang pemain melibatkan rata - rata 70 % menggunakan energi aerobik dan 30 % anaerobik.


Namun nilai tersebut dapat berubah sesuai dengan determinasi permainan atau komdisi serta mentalitas dan semangat pemain saat bermain.
Berikut tabel penggunaan ( olah ) energi yang dilibatkan saat permainan sepakbola :
  1. Jogging (menjelajah ) 40% - aerobik
  2. Sprint defending 5% - anaerobik
  3. Sprint - berlari dengan bola 5% - anaerobik
  4. Passing & Kontrol 20% - aerobik
  5. Feinting - Menjaga bola, benturan badan 5% - anaerobik 
  6. Keluar dari tekanan - feinting 5% - anaerobik
  7. Tendang bola ke gawang ( shooting ) 5% - anaerobik
  8. Takling, sleeding, mengambil bola, blok, intersep 10% - anaerobik
  9. Heading  2% - anaerobik
  10. dan lain - lain
dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa penggunaan energi terbanyak adalah secara aerobik antara lain untuk jogging, operan dan menerima. Akan tetapi penggunaan energi anaerobik justru sibutuhkan pada saat - saat krusial seperti ; sprint, shooting, heading, dan keluar dari tekanan.

Dapat kita simpulkan bahwa melatih otot anaerob adalah hal yang penting untuk atlet sepakbola demi meningkatkan performa, sayangnya hal ini tidak begitu diperhatikan oleh pelatih maupun pembina sepakbola saat ini. Salah satu contoh  adalah persepsi yang salah bahwa latihan jogging yang lama akan meningkatkan performa bermain, meskipun benar demikian, namun tidaklah signifikan seperti apa yang diharapkan.

Penggunaan atau pengolahan energi secara anaerob tidak dapat berlangsung lama,  dengan batas maksimal rata -rata tidak lebih dari 2 menit. Penggunaan energi anaerob dalam pertandingan sepakbola memang tidak bekerja secara langsung, dan penumpukan asam laktat pada tubuh akan semakin bertambah setiap kita melakukan gerakan anaerob.

Penumpukan asam laktat hasil pengolahan energi anaerob akan mengurangi fungsi kerja bagian tubuh hingga menurunkan performa serta efektifitas bermain ( ini bukalan kelelahan / fatique ). penurunan fungsi dan gerak tubuh tersebut merupakan respon otot untuk melindungi kerusakan pada jaringan.

Jika tidak dimanage secara benar, penggunaan energi anaerob secara global justru akan merusak dan menggangu performa tim secara keseluruhan. inilah salah satu hal yang membedakan sepakbola indonesia dengan sepakbola modern di negara eropa. management anaerob perlu diperhatikan penggunaannya, insyaallah ada bahasan lain tentang ini.


Bagaimana cara melatih otot anaerob untuk sepakbola?

Untuk melatih otot anaerob lebih efektif dilaksanakan dalam sebebuah gym yang memiliki fasilitas yang lengkap. Akan tetapi ada cara yang lebih sederhana dan murah yang dapat diterapkan saat sesi latihan seperti :
  • Latihan Jongkok dan berdiri, dengan menggendong teman.
  • Saling dorong berpasangan.
  • Mengangkat kaki dengan menahan nafas
  • dan sebagainya.
Silahkan korespondensi lebih lanjut ADD

0 comments :

Posting Komentar

Terimakasi atas komentar anda, komentar akan ditampilkan atas moderasi dari pihak kami