Salah satu faktor pendukung keberhasilan suatu proses pendidikan adalah minat dan kesenangan perserta didik, dan sebuah permainan olahraga akan mampu memberikan muatan nilai sportif, pengalaman, sosialisasi dan yang tidak kalah penting adalah kesehatan itu sendiri.
Sistem pendidiakan kita kurang bisa menggali dan menjadikan kegiatan pelatihan olahraga sebagi proses belajar dan pembentukan karakter peserta didik. Hal tersebut merupakan kesalahan mendasar dan telah kita rasakan akibatnya saat ini dengan banyaknya kerusuhan – kerusuhan yang sering terjadi selama kegiatan olahraga dilaksanakan, terutama sepakbola. dikarenakan kekurang-dewasaan para pelaku olahraga itu sendiri dalam menyikapi makna dan hakikat yang terkandung dalam olahraga.
Kesalahan tersebut tidak akan terjadi apabila sejak awal minat dan kesenangan tersebut diarahkan secara sistematis hingga terbetuk apresiasi yang kuat tentang olahraga, dimana halnya dalam olahraga terkandung semangat kebersamaan dan sportifitas. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang dipercanya masyarakat seyogyanya mampu memberikan pendidikan apresiasi olahraga yang baik pada masyarakat hingga kesalahan – kesalahan yang terjadi dewasa ini tidak terulang kembali.
Membangun sistem pelatihan dan pendidikan olahraga bukanlah suatu hal yang mudah, diperlukan dukungan dan kejasama dengan berbagai pihak, langkah dan pemahaman yang sama dan yang paling penting adalah kesempatan, dimana olahraga dipandang sebelah mata dalam dunia sain, padahal dalam sistem sosial masyarakat olahraga justru sangat berpengaruh, terutama kalangan anak – anak dan remaja.
Manusia – manusia dewasa juga memberikan apresiasi yang salah tentang sepakbola, terlalu mengaitkan olahraga dengan kepentingan politik dan kekuasaan, sehingga menghilangkan hakekat kebahagiaanya, dan mungkin justru mereka belum pernah mengalami sendiri bagaiman bermain dengan baik. Praktek perjudian serta fanatisme buta terhadap sebuah tim juga dikarenakan kurangnya apresiasi terhadap olahraga.
Dengan mengalami proses latihan olahraga diharapkan peserta mampu mengalami sendiri bagaiman usaha untuk mencapai sebuah kesuksesan, hingga dapat menghayati dan memaknai setiap pengalaman yang mereka dapatkan supaya mampu menilai tinggi terhadap setiap kegiatan olahraga yang ada.
Dalam sistem kepelatihan olahraga yang kami terapkan, faktor prestasi bukanlah tujuan yang utama. Tetapi memandu peserta bagaimana bersikap selama menjalani proses pelatihan adalah hal yang terpenting, hal ini mungkin akan melawan konsep dan pemikiran yang ada, tetapi khususnya bagi saya inilah makna pengabdian diri.
Diharapkan dengan demikian akan tertanam apresiasi yang tinggi terhadap sebuah permainan olahraga karena mereka telah memaknai setiap kegiatan yang mereka alami sehingga mampu memahami bagaimana yang benar dan bagaimana membuat suatu hal lebih baik kedepannya.
Sekolah Sepakbola